Rabu, 27 Maret 2013

NARUTO CHAPTER 625 BAGIAN 2

Sorry un, td hanya bagian 1, neh bagian 2 nya

Sebelumnya : Naruto Chapter 625
bagian 1

Memang butuh waktu yang lama,
tapi saat itu Hashirama merasa
kalau pada akhirnya mereka akan
bisa menjadi teman yang akrab
untuk selamanya.
"Apakah hokage akan selalu
berada di desa dan menjaganya?"
tanya Madara.
"Ya, tapi tak hanya itu." sahut
Hashirama. "Dengan tumbuhnya
desa, hokage pasti akan menjadi
semakin sibuk. Itulah kenapa aku
ingin mengukir wajahmu di batu
besar ini, sebagai simbol kalau
kau akan selalu melindungi desa."
"Apa kau bercanda?"
"Yaah, mungkin aku akan sedikit
memodifikasinya, karena wajahmu
sedikit menyeramkan." ucap
hashirama.
"Ah, jadi kalian di sini..." Tiba-
tiba Tobirama datang dan
menghampiri mereka. "Kenapa
kalian malah sibuk di sini?
Pemimpin negara api datang
untuk berdiskusi!!" ucapnya.
"Tobirama..." Madara melihat ke
arahnya, dan Tobirama membalas
dengan tatapan yang masih belum
bisa bersahabat.
----- Naruto Chapter 625 -----
Di ruangannya, Hashirama
menceritakan mengenai usulnya
untuk menjadikan Madara sebagai
pemimpin pada Tobirama. Dan
tegas tegas, Tobirama tidak
setuju. "Hokage!? Jangan
memutuskannya seenaknya!! Kalau
kau ingin merekomendasikan
Madara sebagai pemimpin desa,
itu tak apa. Tapi sebelum
mengambil keputusan akhir, kita
harus mendiskusikannya terlebih
dahulu pada orang-orang yang
tinggal di desa dan negara ini,
dan berkonsultasi dengan tetua.
Ini berbeda dari saat ayah kita
masih hidup."
"Tapi..."
"Dan lagi, Uchiha Madara tak
akan pernah dipilih sebagai ketua.
Semua orang tahu kalau kaulah
yang telah membangun desa ini.
Bahkan klan Uchiha mengakuinya.
Juga, kau sudah mendengar rumor
tentang Uchiha, kan? Semakin
mereka dipenuhi kebencian, mata
mereka akan menjadi semakin
kuat. Kurasa itulah cara kerja
sharingan. Kau tak pernah tau apa
yang akan mereka lakukan. Yang
desa butuhkan adalah..."
"Berhenti bicara seperti itu,
Tobirama!" bentak Hashirama.
Dan mendadak, terdengar suatu
suara dari jendela.
Hashirama langsung membuka
jendela, tapi sudah tak ada siapa-
siapa di sana. "Kurasa barusan
ada orang di sini. Tobirama, kau
juga merasakannya, kan?"
"Aku tak sedang memfokuskan
chakra sekarang. Dan, jangan
mengubah topik pembicaraan
kita, kakak!"
"!!!" Hashirama kaget. Di atas
genteng, terlihat daun berlubang
yang sebelumnya Madara bawa.
Tampaknya, Madara mendengar
percakapan mereka.
"Mulai dari sekarang, kita akan
menggunakan sistem demokrasi.
Apa kau keberatan dengan itu,
kakak?"
"Tidak, tidak apa." ucap
Hashirama.
Pada akhirnya, yang menjadi
hikage adalah Hashirama, dan
wajahnya telah dipahat pada bukit
batu besar yang ada di pinggir
desa.
Suatu ketika pada awal-awal masa
jabatannya, Hashirama pernah
diajak oleh Madara ke monumen
Uchiha, tempat yang sebenarnya
hanya klan Uchiha yang
diperbolehkan untuk masuk.
"Monumen batu ini telah
diwariskan dari generasi ke
generasi, dan tak pernah
ditunjukkan pada klan lain. Ini
adalah monumen spesial, yang
untuk membacanya kau harus
menggunakan teknik mata. Sejauh
yang bisa kubaca sekarang,
monumen ini mengatakan...
Untuk mencapai kestabilan,
seorang desa dibagi menjadi Yin
dan Yang. Aksi dari kedua
kekuatan yang berlawanan ini
menciptakan segala sesuatu yang
ada di alam."
"Logika ini berlaku pada apapun."
ucap Madara lagi. "Dengan kata
lain, ini mengatakan kalau dua
kekuatan berlawanan itu
menggabungkan kekuatan,
kebahagiaan yang sesungguhnya
akan bisa diraih. Akan tetapi,
terdapat penafsiran lain..."
"!?"
"Hashirama, apa kau pikir aku tak
tahu?"
"Serahkan Tobirama padaku!"
ucap Hashirama sebelum Madara
melanjutkan perkataannya. "Aku
tak bisa melakukannya tanpamu.
Sebagai tangan kanan hokage,
sebagai saudaraku, bekerja
samalah denganku. Orang-orang
akan mulai mengerti dirimu. Dan
saat itu, kau akan menjadi hokage
kedua."
"Mungkin juga adikmu Tobirama
yang menjadi hokage kedua."
ucap Madara. "Dan jika itu
terjadi, klan Uchiha akan
dimusnahkan. Karena tahu hal
itu, aku memberitahu anggota
klan Uchiha lainnya agar mereka
segera keluar dari desa. Tapi, tak
seorangpun mau mendengar kata-
kataku."
"Aku tak bisa melindungi adikku,
dan sekarang mungkin aku juga
tak akan bisa melindungi klanku.
Meskipun aku sudah berjanji pada
adikku, anggota klanku tak mau
mempercayaiku, walau aku ingin
melindungi mereka."
"Itu tidak benar, semuanya pasti
akan menyadari kalau..."
"Mungkin saat itu, aku harus
memerintahkanmu untuk
membunuh adikmu." ucap
Madara. "Kau berkata kalau aku
adalah saudara. Tapi demi desa,
kau akan membunuhku atau dia?"
Hashirama terdiam.
"Aku mengerti posisimu." ucap
Madara lagi. "Tapi, aku tak bisa
melakukannya lebih dari ini.
Aku... aku akan pergi
meninggalkan desa. Aku telah
menemukan jalan lain. Setelah
kita sama-sama menunjukkan
tekad kita, aku sadar... kerja sama
hanyalah pertarungan diam-
diam."
"Itu tidak benar! Aku tak akan
membiarkanmu!!" ucap
Hashirama.
"Itu tergantung bagaimana
caramu melihat kenyataan,
Hashirama! Ayo kita berhenti
bersikap merendahkan diri.
Setidaknya... Lebih baik bagi kita
melihat dunia ini hanya sebagai
hiburan saja."
"Apa kau mendengarku, madara!?"
Madara terus berbicara, "Kau
adalah satu-satunya yang bisa
bersaing denganku. Sementara
aku berjalan menuju mimpiku
yang sesungguhnya... Aku akan
menikmati pertarungan
denganmu."
Sejak saat itu, Madara benar-
benar berubah menjadi iblis.

BERSAMBUNG KE NARUTO CHAPTER 626

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai Kami Yang Telah Menulis Artikel Ini Dengan Memberi Komentar, Meskipun Hanya Kritik dan Saran Atau Ucapan Terima Kasih.

Dan Kalo Mau Copy Paste Harap Sertakan Sumber.