Rabu, 08 Mei 2013

NARUTO CHAPTER 629

Versi Teks Naruto Chapter 629
Lubang Angin
Sebelumnya : Naruto Chapter 628
Badai melanda medan pertempuran.
Apa yang Juubi
lakukan telah menciptakan bencana
yang luar biasa.
Petir menyambar-nyambar, dan
ledakkan yang tercipta
tak ubahnya seperti ledakan bom
atom. Gunung-
gunung, buki-bukit, hancur menjadi
serpihan kerikil.
"Aku yakin ini sudah cukup untuk
membersihkan
mereka." ucap Madara yang
berlindung di balik
Susano'onya. Namun ketika suasana
kembali normal,
Madara kaget. Meski tampak
kesakitan, para shinobi
masih bisa bertahan. Chakra yang
Naruto berikan tetap
melindungi mereka.
"Naruto... melindungi kita lagi..."
ucap Chouji dalam
hati. Kemudian dari yang rebah
akibat serangan tadi,
para shnobi kembali berdiri.
"Naruto-kun..." Hinata
khawatir
Kening Naruto berdarah, lengan
pakaiannya sudah tak
utuh lagi akibat menahan serangan,
dan ia mulai
kehabisan nafas. Tapi, Naruto tetap
bersemangat,
"Seranganmu tak mempan!!"
ucapnya sambil menatap
tajam ke arah Madara.
Bersama dengan Naruto, tampak
semangat dari bijuu-
bijuu yang ada. Dan dalam dirinya,
tampak tekad dari
sang legenda, Rikudo Sennin.
Dengan itu semua,
Naruto tak takut untuk menghadapi
Madara yang
berada di depannya, berdiri di atas
monster terkuat,
Juubi.
"Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan
mencakupkan
tangannya. Dan perlahan, tubuh
kurusnya menjadi
berisi, semakin bersisi. Otot-ototnya
membesar,
tampak kalau Juubi akan kembali
berevolusi, menuju
wujudnya yang semakin sempurna.
"Uukhhh..." ternyata semangat dan
tekad saja tak
cukup. Naruto tampak sudah tak
tahan lagi dan
kemudian terjatuh. Dan bersamaan
dengan itu, chakra-
chakra yang menyelimuti para
shinobi menghilang.
"Chakranya...menghilang..." ucap
salah satu shinobi.
"Memang hanya sampai sejauh
inilah yang bisa kau
lakukan." ucap Madara. "Aku sudah
menemukan hal
lain yang lebih menarik. Jadi, aku
akan segera
mengakhirimu."
Saaattt!!! Para shinobi tak
membiarkan Madara
menyerang. Mereka bersama-sama
membentuk suatu
barisan, berdiri di depan Naruto,
melindunginya. Kini
adalah giliran mereka, giliran
mereka untuk melindungi
Naruto. "Semuanya!! Ayo gabungkan
kekuatan kita!!"
ucap Hinata.
"Naruto, aku akan
menyembuhkanmu." Sakura berada
di belakang Naruto dan hendak
menyembuhkannya.
"Kalian semua..." Naruto senang
bisa punya teman-
teman seperti mereka.
Sementara itu, Kakashi dan Obito
telah sampai di
dimensi lain. Obito terjatuh,
sementara Kakashi mampu
mendarat dengan baik dan langsung
menyerang
dengan Raikiri. Namun sesaat
sebelum serangan
Kakashi mengenai wajah Obito,
Kakashi malah
berhenti.
"Heh... masih tidak tega ya." ucap
Obito. "Sejauh ini,
kau punya banyak peluang untuk
menghabisiku. Tapi...
aku terkejut kau menunjukkan rasa
belas kasihan
terhadap musuh di hadapanmu."
lanjutnya. Seingat
Obito, Kakashi adalah orang kejam
yang bahkan tega
membunuh Rin, rekannya sendiri.
Kakashi terdiam.
"Ada apa? Apa kau merasa
bersalah?" ucap Obito lagi.
"Bersalah karena tak mampu
menepati janjimu... apa
kau ingin mengubahku?"
"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap
Kakashi. "Mimpimu
adalah untuk menjadi hokage, dan
mimpi Naruto juga
seperti itu. Naruto mengatakan hal
yang sama dengan
apa yang kau katakan di masa lalu."
Kakashi masih berharap kalau Obito
bisa kembali.
"Secara tak sadar, kau melengkapi
Naruto dan dirimu
sendiri. Kau mencoba untuk
mendengarkan Naruto
seolah itu adalah dirimu sendiri.
Apa kau yakin kalau
dirimu di masa lalu tak akan
menyesali apa yang kau
lakukan sekarang? Aku yakin kau
bisa mengerti
perasaan Naruto. Kau masih bisa
kembali, untuk
menjadi seperti dirimu di masa
lalu..."
"Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan
Naruto lah, maka
aku ingin mendengar semua yang
dia pikirkan dan
kemudian membantahnya!!"
"Obito..."
"Dan akan kukatakan satu hal
padamu. Adalah hal
bodoh kalau kau merasa bersalah
padaku. Kalau kau
berpikir aku memulai perang ini
hanya karena kau dan
Rin, kau salah!!"
Obito bangun, sengaja menancapkan
Raikiri Kakashi ke
dirinya sendiri. "Aku tahu
semuanya." ucap Obito,
dengan tubuh yang kini telah
ditusuk oleh Kakashi.
Dan perasaan itu, kakashi
mengingatnya... Perasaan
seperti saat tangannya menembus
tubuh Rin dulu...
"Aku juga tahu kalau Rin memilih
sendiri untuk mati...
dengan tertusuk oleh Raikirimu. Saat
itu, Rin telah
diculik oleh Kirigakure dan dijadikan
sebagai jinchuriki
Sanbi. Kau berhasil
menyelamatkannya, tapi itu juga
merupakan rencana Kirigakure.
Mereka bahkan
berpura-pura untuk mengejarmu
agar kalian segera lari
menuju desa. Mereka memang ingin
agar Rin ke desa,
dan kemudian melepaskan Sanbi di
sana. Jadi, desa
akan diserang. Rin mengetahui hal
itu, jadi saat kau
hendak menyerang musuh dengan
Raikirimu, dengan
cepat ia bergerak menuju
seranganmu. Dia
memutuskan untuk mati di tangan
orang yang
dicintainya. Demi melindungi desa."
"!!" Kakashi teringat akan saat-saat
itu. Saat dalam
pelariannya, bersama dengan Rin,
perempuan itu
sudah meminta padanya. "Kakashi,
bunuh aku!!
Mereka hanya ingin memaanfaatku,
mungkin aku akan
menyerang desa!!"
"Tapi aku sudah berjanji pada Obito
kalau aku akan
melindungimu. Tak mungkin aku
melakukan hal itu.
Pasti masih ada jalan lain..." ucap
Kakashi. saat itu
"Huh, tapi apapun itu, tetap saja
kau tak bisa
melindungi Rin." ucap Obito. "Di
dalam pikiranku, Rin
belum mati, jadi yang mati itu
hanyalah palsu. Rin
hanya akan menjadi Rin kalau dia
masih hidup. Sistem
yang menciptakan semua ini...
desa... shinobi... inilah
yang membuatku kehilangan
harapan. Dunia ini...
dunia yang palsu ini..."
"Naruto mengatakan kalau... tak
memiliki teman di
hatimu adalah hal yang paling
menyakitkan." Kakashi
menarik tangannya. "Aku memberi
tahunya kata-
katamu. Kau sama seperti Naruto.
Dan kupikir kau
masih..."
"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas
serangan Kakashi
tadi. Serangan Kakashi meninggalkan
lubang besar di
dadanya. Dan secara mengejutkan,
tak ada apapun di
sana. kosong. "Tak ada apapun di
dalam hatiku!! Tapi,
aku tak merasakan rasa sakit sama
sekali!! Kau tak
perlu merasa bersalah, Kakashi!!!
Lubang ini tercipta
oleh neraka dunia ini!!"
°BERSAMBUNG°
=======================
Fakta-Fakta Dari Chapter Ini
1.Obito tidak bisa mati,saat di
raikiri di jantung nya dia tak punya
jantung dan tidak merasakan sakit
2.Rin adalah jinchuriki sanbi untuk
menyerang konoha,dia sadar dan
memnita kakshi untuk membunuh
nya dan dia membunuh diri nya
dengan raikiri kakashi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai Kami Yang Telah Menulis Artikel Ini Dengan Memberi Komentar, Meskipun Hanya Kritik dan Saran Atau Ucapan Terima Kasih.

Dan Kalo Mau Copy Paste Harap Sertakan Sumber.